Pengembangan Model BIMA (Budaya, Inkuiri, Mencipta, Aktif) dalam Pembelajaran Menulis Narasi

Nita Anjung Munggaran, Yeti Mulyati, Vismaia S. Damayanti, Dadang S. Anshori

Abstract

This study aims to analyze the needs and test the effectiveness of the BIMA (Culture, Inquiry, Creation, and Activity) model in strengthening cultural literacy and improving students' narrative writing skills in higher education. The method used was Research and Development (R&D) with four stages: exploration, prototype design, field trials, and final validation and model revision. Data were obtained through focus group discussions, questionnaires, observations, interviews, and document analysis. Instrument validity was tested through expert and student validation, and qualitative data validity was strengthened through source triangulation and informant review. Quantitative data were analyzed descriptively, while qualitative data were analyzed using the Miles and Huberman interactive model. The results showed that the BIMA model significantly improved students' narrative writing skills by strengthening cultural literacy. The average assessment from the three student groups was categorized as "very important" with a score of 4.38, confirming the model's suitability for implementation in narrative writing instruction in higher education. The implications of this research indicate that the BIMA model can be an alternative for contextual and character-based learning, in line with the principles of Freedom to Learn (Merdeka Belajar), and contribute to strengthening cultural literacy and developing students' national character.

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan serta menguji efektivitas model BIMA (Budaya, Inkuiri, Mencipta, Aktif) dalam penguatan literasi budaya untuk meningkatkan kemampuan menulis narasi mahasiswa di Perguruan Tinggi. Metode yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan empat tahap, yaitu eksplorasi, perancangan prototipe, uji coba lapangan, serta validasi akhir dan revisi model. Data diperoleh melalui diskusi kelompok terarah, kuesioner, observasi, wawancara, dan analisis dokumen, dengan validitas instrumen diuji melalui validasi ahli dan mahasiswa, serta keabsahan data kualitatif diperkuat dengan triangulasi sumber dan tinjauan informan. Analisis data kuantitatif dilakukan secara deskriptif, sedangkan data kualitatif dianalisis menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model BIMA secara signifikan mampu meningkatkan kemampuan menulis narasi mahasiswa melalui penguatan literasi budaya. Rata-rata penilaian dari tiga kelompok mahasiswa menunjukkan kategori “sangat penting” dengan skor 4,38, yang menegaskan bahwa model ini layak diterapkan dalam pembelajaran menulis narasi di Perguruan Tinggi. Implikasi penelitian ini menunjukkan bahwa model BIMA dapat menjadi alternatif pembelajaran kontekstual dan berkarakter, sejalan dengan prinsip Merdeka Belajar, serta berkontribusi terhadap penguatan literasi budaya dan pembentukan karakter kebangsaan mahasiswa.

Keywords

Model BIMA; Literasi Budaya; Menulis Narasi

Full Text:

PDF

References

Arslantas, T. K., & Gul, A. (2022). Digital literacy skills of university students with visual impairment: A mixed-methods analysis. Education and Information Technologies. https://doi.org/10.1007/s10639-021-10860-1

Bush, T., & Glover, D. (2014). School Leadership Models: What Do We Know?. School Leadership & Management, 34(5), 553–571.

Doyin, M., & Warigan. (2009). Menulis Karya Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia. Semarang: UNNES Press.

Gall, M. D., Gall, J. P., & Borg, W. R. (1996). Educational Research: An Introduction (6th ed.). White Plains, NY: Longman.

Hikmawati, H. (2021). Kegiatan Analisis Artikel tentang Etnosains dan Kearifan Lokal untuk Mengembangkan Literasi Sains dan Literasi Budaya Mahasiswa. Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat, 4(3), 285–299. https://doi.org/10.29303/jppm.v4i3.2859

Hmelo-Silver, C. E. (2004). Problem-based learning: What and how do students learn? Educational Psychology Review, 16(3), 235–266.

Iskandarwassid, & Sunendar, D. (2011). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Joyce, B., & Weil, M. (2009). Models of Teaching (8th ed.). Pearson Education.

Kadek Suartama, I. et al. (2020). Development of E-learning oriented inquiry learning based on character education in multimedia course. European Journal of Educational Research, 9(4), 1591–1601. https://doi.org/10.12973/EU-JER.9.4.1591

Kemendikbudristek. (2022). Laporan Capaian Literasi Mahasiswa Indonesia. Jakarta: Pusat Asesmen Pendidikan.

Makarim, N. (2020). Merdeka Belajar: Refleksi dan Transformasi Pendidikan Indonesia. Jakarta: Kemendikbud.

Malkawi, N., & Krishan, T. (2023). Utilization of Teaching Language Skills Across the Curriculum for Developing Language Skills to Enrich Academic Content in All Subjects. World Journal of English Language, 13(1), 312–326. https://doi.org/10.5430/wjel.v13n1p312

Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2020). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook (4th ed.). Thousand Oaks, CA: Sage Publications.

Mulyaningsih, I., Rahmat, W., Maknun, D., & Firdaus, W. (2022). How Competence of Production, Attention, Retention, Motivation, and Innovation Can Improve Students' Scientific Writing Skills. International Journal of Language Education, 6(4), 368-385.

Permana, D., & Arris, Y. (2013). Model Interaktif dalam Analisis Data Kualitatif Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Prince, M. (2004). Does active learning work? A review of the research. Journal of Engineering Education, 93(3), 223–231.

Qoyyimah, U., Agustiawan, Y., Phan, T.-T. T., Maisarah, M., & Fanani, A. (2022). Critical Pedagogy through Genre-Based Pedagogy for Developing Students’ Writing Skills: Strategies and Challenges. NOBEL: Journal of Literature and Language Teaching, 13(1), 98–116. https://doi.org/10.15642/nobel.2022.13.1.98-116

Rokhman, F. (2015). Bahasa dan Budaya dalam Pendidikan Karakter. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press.

Rokhman, F. (2015). Pendidikan Bahasa dan Sastra dalam Perspektif Literasi Budaya dan Karakter Bangsa. Semarang: Unnes Press.

Sapkota, A. (2013). Developing Students’ Writing Skill through Peer and Teacher Correction: An Action Research. Journal of NELTA, 17(1–2), 70–82. https://doi.org/10.3126/nelta.v17i1-2.8094

Setiawan, R., & Rachman, A. (2023). Cultural Literacy in Narrative Writing: A Study on Indonesian University Students. Journal of Language Education Research, 8(2), 145–159.

Setyawan, D. (2021). Implementasi Pembelajaran Berbasis Budaya dalam Meningkatkan Literasi Mahasiswa. Jurnal Ilmu Pendidikan, 27(3), 267–280.

Shao, X., & Purpur, G. (2016). Effects of Information Literacy Skills on Student Writing and Course Performance. Journal of Academic Librarianship, 42(6), 670–678. https://doi.org/10.1016/j.acalib.2016.08.006

Siddiq, M., Nuryani, N., Fitriyah, M., Hudaa, S., Firdaus, W., & Ying, L. (2023). Optimalisasi Pembelajaran Berbasis Proyek: Penggunaan Aplikasi Sipebi dalam Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 12(2), 357-367.

Suchman, J. (1962). Inquiry Training in the Classroom. Chicago: Science Research Associates.

Suyanto, S. (2020). Pendidikan Multikultural dan Penguatan Identitas Kebangsaan. Yogyakarta: UNY Press.

Verawati, N. N. S. P., Hikmawati, Prayogi, S., & Bilad, M. R. (2021). Reflective Practices in Inquiry Learning: Its Effectiveness in Training Pre-service Teachers’ Critical Thinking Viewed from Cognitive Styles. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 10(4), 618–630. https://doi.org/10.15294/jpii.v10i4.31814

Vygotsky, L. S. (1978). Mind in Society: The Development of Higher Psychological Processes. Harvard University Press.

Zuchdi, D. (2019). Literasi Budaya untuk Penguatan Pendidikan Karakter. Yogyakarta: UNY Press.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.